Archive for 2016
hallo minna san...
wah wah wah.. riachan mau share nih salah satu keseruaan richan sama temen-temen..
ya.. salah satunya main game.
kalian tau game ini?
game ini asik banget. seru gak bikin boring, dan bikin kita semakin kreatif. melatih kita dalam segala aspek., richan sih belum shrc pastinya apa nama game ini, tapi kalo dari bentuknya sih kayak game menyusun balok-balok.
game ini memaksa kamu untuk berfikir bagaimana mengambil satu per satu balok tampa menjatuhkan bangunan tesebut.
praturannya mudah yaitu dengan mengambil satu persatu balok secara bergantian dengan ketentuan pengambilan balok hanya d perbolehkan dari baris ke 4 ke bawah dari atas ( ex 10 tingkat = tingkat ke 4 / dst kebawah yang diperbolehkan di ambil) dan kemudian menyusun nya kembali di balisan paling atas,.. dan begitu seterusnya samapai ada yang menjatuhkan bangunnan tersebut, dan orang itu pun kalah dan berhak diberi hukungan.
hukumannya juga gak sadis kok, seru-seruin aja sesuai dengan keinginnan kalian ,.
nah ini ni richan punya video unic banagt pas lagi main game ini, kalo kalian jelih, bisa langsung ketemu apa yang janggal dari video ini..
hohho... ayo tebek ya... ^ V ^
wah wah wah.. riachan mau share nih salah satu keseruaan richan sama temen-temen..
ya.. salah satunya main game.
kalian tau game ini?
game ini asik banget. seru gak bikin boring, dan bikin kita semakin kreatif. melatih kita dalam segala aspek., richan sih belum shrc pastinya apa nama game ini, tapi kalo dari bentuknya sih kayak game menyusun balok-balok.
game ini memaksa kamu untuk berfikir bagaimana mengambil satu per satu balok tampa menjatuhkan bangunan tesebut.
praturannya mudah yaitu dengan mengambil satu persatu balok secara bergantian dengan ketentuan pengambilan balok hanya d perbolehkan dari baris ke 4 ke bawah dari atas ( ex 10 tingkat = tingkat ke 4 / dst kebawah yang diperbolehkan di ambil) dan kemudian menyusun nya kembali di balisan paling atas,.. dan begitu seterusnya samapai ada yang menjatuhkan bangunnan tersebut, dan orang itu pun kalah dan berhak diberi hukungan.
hukumannya juga gak sadis kok, seru-seruin aja sesuai dengan keinginnan kalian ,.
nah ini ni richan punya video unic banagt pas lagi main game ini, kalo kalian jelih, bisa langsung ketemu apa yang janggal dari video ini..
hohho... ayo tebek ya... ^ V ^
misteri video
ohayou minna..
wow! cinta ada pandangan pertama!
whyy richan???
yap.. thissong is very very good. yeah i am mean.. bener-bener tersentuh pada saat pertama kali ditonton..
richan recomended banget untuk minna san tonton. okkk
so, kalo udah tonton dan suka --> download yah.. dan jangan lupa tinggalkan pesan di kolom comen ya..
siap siap terpesona ( ^ v ^ )
flumpool 「証」 Music Video (Full Chorus ver.)
hallo minna san...
sudah lama ya tak jumpa kali ini ria chan mau share tentang mannequin challenge
apasih itu????
mannequin challenge itu adalah dimana kita memose mematung selama beberapa saat 1 sampai 3 menit atau bisa lebih. dengan backsound yang telah ditentukan ,
mannequin challege ini biasanya di buat bersama-sama dengan kawan, teman, sahabat, keluarga dan lainnya.. lebih banyak lebih seru...
soo... ria chan recommended banget nih buat minna san untuk ikut berpartisipasi buat video ini biar hitzzzz...
nah ini ria chan punya contoh buat minna san pengunnjung bloger ria chan..
chek it do.....
Mannequin challege
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Maksilofasial
adalah cabang ilmu prostodonsia yang berhubungan dengan restorasi atau
penggantian system stomatognatik struktur wajah yang disebabkan oleh adanya
penyakit, tindakan bedah dan kelainan bawaan dengan alat tiruan. Ruang lingkup
protesa maksilofasial terdiri atas protesa extra-oral dan intra-oral. Protesa
extra-oral adalah protesa yang merestorasi dan atau menggantikan bagian dari
wajah atau struktur kepala yang hilang seperti protesa mata, protesa hidung dan
protesa telinga. Protesa intra-oral adalah protesa yang merestorasi dan atau
menggantikan kelainan struktur didalam rongga mulut seperti obturator pada
celah palatum, speech aids, palatal lifts, dan feeding plate pada
bayi.1
Protesa
Maksilofasial ialah suatu tiruan atau pengganti komponen atau organ di area
maksila dan wajah. Perawatan prostetik wajah masuk ke dalam lingkup kompetensi
prostodontist. Beberapa jenis protesa maksilofasial antara lain pembuatan
protesa hidung, telinga, mata, gigi, dlsb.
Profesi dan spesialisasi Bedah Mulut
& Maksilofasial berkembang mulanya dari sebutan yang sederhana yaitu Bedah
Mulut (Oral Surgery). Di banyak negara sebutan ini melekat pada dokter gigi
praktisi yang mempunyai ketertarikan khusus terhadap bidang yang menyangkut
aspek bedah dalam menjalankan profesinya.
Selama perjalanan kurang lebih 100
tahun, para ahli Bedah Mulut kemudian mengembangkan keterampilan dan keahlian
tidak hanya menangani kelainan di sekitar mulut dan rahang, tapi juga wajah dan
leher. Banyak ahli Bedah Mulut menambah pendidikannya dengan menempuh
pendidikan dokter dan atau memperoleh pengalaman yang lebih dalam tentang aspek
bedah secara formal. Selama tahun 80-an ekstensi perluasan dan pendalaman
spesialis ini direfleksikan dengan perubahan nama menjadi Bedah Mulut dan
Maksilofasial (Oral & Maxillofacial Surgery). Maxillo berasal dari bahasa
latin yang berarti rahang, facial juga berasal dari bahasa latin yang
menunjukan keahlian spesialisasi ini untuk melakukan tindakan bedah di daerah
wajah.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam kesempatan ini penulis akan
memberikan penjabaran singkat tentang restorasi defek wajah dan bahan-bahan
yang dapat digunakan pada restorasi defek wajah
1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan
dari penulisan karya tulis ini agara mampu lebih memahami mata kuliah maksilo
fasial yang terfokus pasa restorasi defek wajah
b. Tujuan khusus
1.
Agar penulis makin
memahami materi maksilo fasial
2.
Agar lebih
mengetahui tentang restorasi defek wajah
3.
Agar mengetahui
bahan-bahan yang depat digunakan pada restorasi defek wajah
1.4 Manfaat Penulis
1.
Sebagai bahan acuan kasus maksilofasial.
2.
Sebagai
refrensi mahasiswa teknik gigi tentang obturator.
3.
Diharapkan para
pembaca dapat mengetahui tentang kegunaan atau fungsi dari protesa obturator.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi maksilofasial
1.
Definisi
IlmuProsthodonsia
Menurut
definisi ‘ADA’ (American Dental
Association), Prosthodonsiaadalahilmu dan seni pembuatan suatu penggantian
yang padan (=sesuai) bagi hilangnya bagian koronal gigi, satu atau lebih dari gigi
asli yang hilang serta jaringan sekitarnya, yang berkaitan dengan fungsi mulut,
penampilan, rasa nyaman dan kesehatannya tidak
terganngu.Ilmuprosthodonsiaterbagimenjadi 3 cabang, yaitucekat (fixed), lepasan (removable) danmaksilofasial
(Gunadi, 1991:12).
2.
PembagianIlmuProsthodonsia
Prostodonsiasecaragarisbesardibagidalam
3 cabangilmuyaitu:
a.
Prostodonsialepasan (removableprosthodontics)
Prosthodonsia lepasan adalah
geligi tiruan yang menggantikan satu atau lebih, tetapi tidak semua gigi serta
jaringan sekitarnya dan didukung oleh gigi dan atau jaringan dibawahnya, serta
dapat dikeluar-masukkan kedalam mulut oleh pemakainya.
b. Prosthodonsiacekat
(fixedprosthodontics)
prosthodonsia cekat adalah cabang ilmu
geligi tiruan yang menyangkut penggantian dan perbaikan geligi dengan suatu
penggantian tiruan yang tak dapat dilepas-lepas dari tempatnya oleh si pemakai.
c. Prostetikmaksilofasial (maxillofacialprosthetics)
prostetik
maksilo fasial merupakan prostetik yang mengenai wajah dan tulang rahang
(Gunadi, 1991:12).
2.2 Prostetik
MaksiloFasial
1. DefinisiProstetik
MaksiloFasial
a.
Prostetik maksilofasialadalah
subspesialisasi prostodonsia yang melibatkan rehabilitasi pasien dengan defek
atau defek yang hadir saat lahir atau dikembangkan karena penyakit atau trauma.
Protesa sering dibutuhkan untuk menggantikan daerah yang hilang dari tulang
atau jaringan dan memulihkan fungsi oral seperti menelan, berbicara, dan
mengunyah (Handayani N, 2015:126).
b.
Prostetik maksilo fasial
adalah ilmu dan seni untuk mengembalikan fungsi dan estetik pada regio maksila,
mandibula atau wajah yang hilang akibat pembedahan , patologi dan cacat bawaan
(Onasis A,2015:97).
2.3 Maksilatomi
1.
Pengertian Maxillectomy
Maxillectomy adalah pengangkatan sebagian tulang
maksila oleh karena suatu tumor ganas yang bisa menyerang atau melibatkan
pemotongan tulang, mukosa serta sampai sinus rongga hidung atau paranasal
(Beumer J,1979:200). Istilah maxillectomy
merujuk pada pengangkatan maksila secara sebagian atau seluruhnya pada
pasien yang menderita neoplasma jinak atau ganas. Defek maxillectomy dapat menyebabkan kesulitan dalam menelan, gangguan
pengucapan, dan kerusakan wajah (Cialy JS,2015:11).
2.
Sebab dilakukan Maxillectomy
Baru-baru
ini beberapa pendekatan bedah telah dianjurkan untuk mengatasi beberapa masalah
yang digunakan untuk merekonstruksi rahang atas dan cacat maxillectomy. Pendekatan ini berhasil melenyapkan rahang atas dan
paling sering ruang orbital dikarenakan terdapat tumor kanker yang lebih besar
dan lebih luas dari daerah maksila dan menyebabkan sejumlah besar pasien dengan
pasca luas cacat bedah. Mereka menutup defek,setelah mengikuti maxillectomy yang dapat diindikasikan
untuk pengelolaan cacat rahang atas yang dihasilkan dari maxillectomy sebagai bagian dari pengobatan kanker
(Fattah EH,2011).
3.
Tujuan dari rehabilitas pasien dengan defek maksilektomi
a.
Untuk mengembalikan fungsi mastikasi
b.
Sebagai penampilan orofasial yang normal
c.
Untuk memperbaiki fungsi penelanan dan pengunyahan
(Cialy JS,2015:10).
2.4 Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasial adalah suatu ruda paksayang
mengenai wajah dan jaringan sekitarnya.2 Trauma pada jaringan maksilofasial
dapat mencakup jaringan lunak dan jaringan keras. Yang dimaksud dengan jaringan
lunak wajah adalah jaringan lunak yang menutupi jaringan keras wajah. Sedangkan
yang dimaksud dengan jaringan keras wajah adalah tulang kepala yang terdiri
dari :
1.Tulang hidung
2.Tulang arkus
zigomatikus
3.Tulang mandibula
4.Tulang
maksila
2.5 Obturator
1.
Pengertian dan Fungsi Obturator
Untuk
memperbaiki defek maxillectomy, di
butuhkan sebuah obturator maksila,Obturatorberasaldaribahasa Latin yaitu
Obturate (untuk menutupi) yangberartipiringanatauplat, baik alami atau
artifisial yang digunakan untuk menutupi
terbukanya atau defek pada maksila akibat dari celah palatal atau pengangkatan
sebagian atau seluruh maksila karena terdapat suatu tumor. Glossary
Of Prosthodontics Terms mendefinisikan obturator sebagai protesa
maksilofasial yang digunakan untuk menutupi terbukannya jaringan karena kongential
atau yang diperoleh, terutama pada bagian palatum durum atau struktur
alveolar/jaringan lunak yang berdekatan (Cialy JS,2015:11).
Obturatormerupakansebuahprotesa yang
digunakanuntukmenutupdefekataumenjagakebersihandaerahdefek, dandapatmenjagakebersihandaerahdefekpaskaoperasi
(Glen P, 2000:476).
Fungsidariobturator, yaitu:
(Handayani N, 2015:121)
a. Menggantikanbagianmulutdandapatdigunakansebagaialat
bantu makan
b. Agar
daerahlukaataudefektetapbersih, sehinggadapat mempercepat proses penyembuhan
trauma ataupost surgical defect
c.
Memperbaikifungsibicara
d. Memperbaikifungsiestetik
e.
memperbaikifungsipenelanandanpengunyahan
2.
Tujuan Pembuatan Obturator
Menurut laney tujuan pembuatan obturator pasca
pembedahan untuk mengatasi hal-hal sebagai berikut:
a. Memperbaiki
fungsi bicara, mastikasi, dan deglutasi
b. Membantu
penyembuhan luka
c.
Memberikan dukungan fasial
untuk memperbaiki penampilan
d. Melindungi
struktur-struktur anatomis yang seharusnya tertutup dari trauma
e.
Mempertahankan kesehatan
mental (Handayani N,2015:127)
BAB III
PEMBAHASAN
Maxillectomy adalah pengangkatan sebagian tulang
maksila oleh karena suatu tumor ganas yang bisa menyerang atau melibatkan
pemotongan tulang, mukosa serta sampai sinus rongga hidung atau paranasal.
Defek maxillectomy dapat menyebabkan
kesulitan dalam menelan, gangguan pengucapan, dan kerusakan wajah.
Untuk memperbaiki defek maxillectomy, di butuhkan sebuah alat protesa maksilo fasial yang
disebut obturator. Obturator merupakan
protesa maksilo fasial yang digunakan untuk
menutupi terbukanya atau defek pada maksila akibat dari celah palatal
atau pengangkatan sebagian atau seluruh maksila karena terdapat suatu tumor.
3.1.
Definisi Defek Wajah
Ketika bagian dari wajah yang hilang karena
perbedaan kelahiran, luka trauma , atau pengobatan bedah penyakit , pasien
mengalami hilangnya fungsi dan kualitas hidup . penciptaan perangkat palsu
kustom untuk daerah wajah hilang atau rusak termasuk:
a. nasal ( hidung )
b. okular dan orbital ( mata dan kelopak mata )
c. aurikularis ( telinga ) .
Setiap prostesis dirancang secara individual
untuk mengembalikan keseimbangan estetika dan simetri pada wajah. Prostesis
Facial meningkatkan fungsi dengan menutup cacat terbuka , melindungi jaringan
sensitif , dan mendukung kacamata dan / atau alat pendengar . Anda dapat
mengharapkan prostesis wajah unik dibuat untuk Anda . Segala sesuatu tentang
kami proses untuk menentukan seberapa prostesis Anda akan ditahan untuk
fabrikasi - dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda . Kami meniru tekstur
, warna, dan tembus kulit Anda untuk membuat silikon wajah prosthesis dengan
penampilan alami . Prostesis Anda akan manusia hidup , nyaman , aman , tahan
lama dan aman
Cacat wajah akibat neoplasma , malformasi kongenital , atau trauma dapat
restorated dengan prostesis wajah menggunakan bahan yang berbeda dan metode
retensi untuk mencapai tampilan dan fungsi hidup. Untuk hasil yang sukses ,
banyak faktor sebagai harmoni, tekstur , pencocokan warna , dan campuran
antarmuka jaringan prostesis penting . Laporan ini menggambarkan klinis
pengobatan dengan menggunakan silikon prostesis dengan mekanik - desain
retentined untuk pasien yang menerima rhinectomy parsial . Kerusakan yang
disebabkan penyakit seperti karsinoma sel skuamosa dapat dikelola dengan
rehabilitasi prostetik sehingga pasien lebih nyaman dan percaya diri
melanjutkan aktivitas sehari-hari biasa . Retensi mekanis saja sudah cukup
untuk mempertahankan prostesis , dengan demikian prostetik perekat tidak
diperlukan .
3.2. Macam – macam Defek Wajah
Ø
Sumbing Bibir - Bibir Sumbing atau Bibir Kelinci adalah cacat lahir di mana
bibir atas dibagi atau terpisah baik di
tengah, di satu sisi atau di kedua sisi
Bibir sumbing memiliki beberapa jenis
dengan kasus dan penanganan yang berbeda berikut macam macam bibir sumbing
yaitu:
1. Unilateral
Incomplete
Unilateral
incomplete merupakan salah satu jenis defek pada wajah , dimana celah pada
bibir hanya terdapat pada satu bagian bibir saja, dan celah tersebut tidak
membesar sampai ke bagian hidung.
2. Unilateral
Complete
Unilateral
complete merupakan suatu jenis dari defek, dimana celah pada bibir membesar dan
mencapai bagian hidung. Namun demikian, celah pada bibir hanya terdapat pada
satu sisi bibir saja, sama seperti unilateral incomplete.
3. Bilateral
Complete
Bilateral
complete merupakan salah satu jenis defek wajah yang parah dan sangat
mengganggu. Jenis bilateral complete ini berarti celah pada bibir sudah melebar
mencapai bagian hidung, dan juga celah terbentuk pada kedua sisi bibir
penderitanya.
Cleft palate adalah suatu kondisi ketika ada celah sumbing atau
langit-langit dalam atau bagian yang dalam
Ø Facial Sumbing - Ini
adalah Wajah Cacat / Kelainan bentuk di mana tulang atau kulit di tengah wajah
mungkin hilang .
Ø Craniosynostosis - Ini
adalah Cacat Wajah bawaan di mana jahitan ( sendi fibrosa ) dari tulang
tengkorak sekering tidak tepat dan prematur .
Ø Plagiocephaly - Dalam
hal ini jenis Wajah Cacat / Kelainan bentuk , dahi dan alis berhenti tumbuh .
Wajah ini Cacat / Kelainan bentuk menghasilkan mendatarkan dahi dan alis di
sisi yang terkena sementara dahi pada sisi yang berlawanan cenderung terlalu
menonjol.
Ø Brachycephaly - Jenis
Kelainan bentuk Craniofacial mengacu pada daerah dahi lebar dan tinggi untuk
menjadi lebar dan tinggi dan mata mungkin tampak lebar .
Ø Trigonocephaly - Dalam
hal ini jenis Wajah Cacat / Kelainan bentuk , dahi tampak menunjuk , seperti
segitiga , dengan mata erat ditempatkan . Wajah ini Cacat terjadi karena
penutupan jahitan yang berjalan dari atas kepala di tengah dahi , menuju hidung
.
Ø Scaphocephaly - Jenis
Wajah Cacat / Deformitas terjadi ketika jahitan yang berjalan depan ke belakang
, di tengah bagian atas kepala sekering prematur . Akibatnya , bentuk tengkorak
menjadi panjang dan sempit . Tengkorak panjang dari depan ke belakang dan
mempersempit dari telinga ke telinga .
Ø Cerebral Facial - ini
terjadi karena kelumpuhan saraf wajah . Dalam jenis Cacat Wajah , ada kehilangan
kontrol atas ekspresi wajah .
Ø cacat dagu - Dalam
jenis ini Wajah Cacat / Kelainan bentuk dagu biasa kecil ( mirognathia ) atau mungkin
luar biasa besar ( macrognathia ).
Ø Atas Jaw ( rahang )
Deformitas - Salah satu jenis yang paling umum dari Upper Jaw ( rahang )
Kelainan bentuk ini disebut kelebihan maxillary vertikal . Dalam Cacat wajah ,
ada kelebihan tulang rahang atas , wajah tampak panjang , dagu dan hidung
tersembunyi besar pada tampilan profil .
Rendah Jaw ( mandibula ) Deformitas - Ada dua cacat mandibula paling umum, kelebihan mandibula ( tonjolan ) dan defisiensi mandibula ( retrusi ) .
Deformational plagiocephaly - ini mengacu pada bentuk asimetris kepala dari tekanan berulang pada daerah yang sama dari kepala . Jenis Cacat Craniofacial biasanya hasil dari menjaga kepala bayi dalam satu posisi untuk jangka waktu yang lama atau juga disebabkan tortikolis yang kemiringan terus-menerus dari kepala ke satu sisi .
Rendah Jaw ( mandibula ) Deformitas - Ada dua cacat mandibula paling umum, kelebihan mandibula ( tonjolan ) dan defisiensi mandibula ( retrusi ) .
Deformational plagiocephaly - ini mengacu pada bentuk asimetris kepala dari tekanan berulang pada daerah yang sama dari kepala . Jenis Cacat Craniofacial biasanya hasil dari menjaga kepala bayi dalam satu posisi untuk jangka waktu yang lama atau juga disebabkan tortikolis yang kemiringan terus-menerus dari kepala ke satu sisi .
Ø Malformasi vaskular -
Juga dikenal sebagai lymphangioma , malformasi anteriovenous atau gigantisme
vaskular . Malformasi vaskular yang hadir pada saat lahir dan bertambah besar
sebagai anak tumbuh .
Ø Hemangioma - Juga
dikenal sebagai port wine stain , Hemangioma strawberry dan koyo salmon . Ini
juga disebut tanda lahir dan sebagian besar yang hadir pada saat lahir (
kongenital ) .
Ø Microsomia hemifacial
- Di Wajah ini Cacat , jaringan lunak dan tulang dari daerah telinga , mulut
dan rahang pada satu sisi wajah berada di bawah dikembangkan .
Ø Microtia - Dalam
Kelainan bentuk wajah , telinga pada satu atau kedua belah pihak tidak tumbuh
dengan baik dan bisa disertai dengan atresia dari kanal telinga .
3.3 Klasifikasi Cleft Lip Palate
1. Celah Bibir dan Palatum
Unilateral
Cacat celah bibir dan celah
langit-langit terjadi hanya di satu sisi kiri atau kanan pasien, celah ini melewati area pre-maxilla kiri dan kanan,
melalui foramen incisivus hingga palatum
keras dan lunak. Celah ini membagi palatum menjadi bagian mayor (palatum dan pre-maxilla) dan minor (hanya
palatum keras).
2. Celah Bibir dan Palatum Bilateral :
Cacat celah bibir dan langit-langit ini terjadi di dua sisi
kiri dan kanan pasien, celah ini melewati dua sisi dari pre-maksila,
melewati foramen incisivus hingga palatum keras dan palatum
lunak, kurangnya kontrol dari bibir pada pre-maksila, bagian ini sering
terlihat sangat menonjol pada saat lahir.
3. Celah Palatum
Terjadi di daerah langit-langit, celah palatum ini luasnya
dapat bervariasi dalam arah posterior hingga celah pada palatum lunak.
3.4. Penyebab Celah Bibir dan
Palatum
Penyebab kasus kelainan ini
disebabkan dua faktor utama: herediter (genetika) dan lingkungan.
1. Herediter atau Genetika
Faktor ini biasanya diturunkan
secara genetik dari riwayat keluarga yang mengalami mutasi genetik (Hukum
Mendel berlaku).Menurut salah satu literatur, Schroder mengatakan bahwa 75%
dari faktor keturunan yang menimbulkan celah bibir adalah resesif dan hanya 25%
bersifat dominan. Dengan demikian misalnya dari seorang ibu menghasilkan 4
orang anak, 1 anak kemungkinan mengalami kasus kelainan bibir sumbing.
2. Lingkungan
* Untuk faktor lingkungan,
lebih diutamakan faktor-faktor yang mempengaruhi seorang ibu pada masa
kehamilan.
Usia kehamilan yang rentan saat
pertumbuhan embriologis adalah trimester
pertama (lebih tepatnya 6 minggu pertama sampai 8 minggu) karena pada saat ini
terjadinya proses pembentukan jaringan dan organ-organ dari calon bayi.
* Teratogenik, yang disebabkan
oleh obat-obatan tertentu yang dikonsumsi.
3.5.
Pemeriksaan Kelainan Kongenital Skeletal
1.
Tes darah
Jenis
pemeriksaan ini dianjurkan dokter setelah Anda dinyatakan positif hamil. Contoh
darah akan diambil untuk diperiksa apakah terinfeksi virus tertentu atau resus
antibodi. Contoh darah calon ibu juga digunakan untuk pemeriksaan hCG. Dunia
kedokteran menemukan, kadar hCG yang tinggi pada darah ibu hamil berarti ia
memiliki risiko yang tinggi memiliki bayi dengan sindroma Down.
2.
Alfa Fetoprotein (AFP)
Tes ini hanya pada ibu hamil dengan cara mengambil contoh darah untuk diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke-16 hingga 18 kehamilan. Kadar Maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP) yang tinggi menunjukkan adanya cacat pada batang saraf seperti spina bifida (perubahan bentuk atau terbelahnya ujung batang saraf) atau anencephali (tidak terdapatnya semua atau sebagian batang otak). Kecuali itu, kadar MSAFP yang tinggi berisiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan berat lahir rendah.
Tes ini hanya pada ibu hamil dengan cara mengambil contoh darah untuk diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke-16 hingga 18 kehamilan. Kadar Maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP) yang tinggi menunjukkan adanya cacat pada batang saraf seperti spina bifida (perubahan bentuk atau terbelahnya ujung batang saraf) atau anencephali (tidak terdapatnya semua atau sebagian batang otak). Kecuali itu, kadar MSAFP yang tinggi berisiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan berat lahir rendah.
3.
Sampel Chorion Villus (CVS)
Tes ini jarang dilakukan oleh para dokter karena dikhawatirkan berisiko menyebabkan abortus spontan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan kerusakan pada kromosom. Serta untuk mendiagnosa penyakit keturunan. Tes CVS ini mampu mendeteksi adanya kelainan pada janin seperti Tay-Sachs, anemia sel sikel, fibrosis berkista, thalasemia, dan sindroma Down.
4.
Ultrasonografi (USG)
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural pada janin, seperti; bibir sumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang. Sayangnya USG tidak bisa mendeteksi kecacatan yang disebabkan oleh faktor genetik. Biasanya USG dilakukan pada minggu ke-12 kehamilan. Pada pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk melihat posisi plasenta dan jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh cacat yang diderita janin.
Kelainan jantung, paru-paru, otak, kepala, tulang belakang, ginjal dan kandung kemih, sistem pencernaan, adalah hal-hal yang bisa diketahui lewat USG.
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural pada janin, seperti; bibir sumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang. Sayangnya USG tidak bisa mendeteksi kecacatan yang disebabkan oleh faktor genetik. Biasanya USG dilakukan pada minggu ke-12 kehamilan. Pada pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk melihat posisi plasenta dan jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh cacat yang diderita janin.
Kelainan jantung, paru-paru, otak, kepala, tulang belakang, ginjal dan kandung kemih, sistem pencernaan, adalah hal-hal yang bisa diketahui lewat USG.
5.
Amiosentesis
Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bila calon ibu berusia di atas 35 tahun. Karena hamil di usia ini memiliki risiko cukup tinggi. Terutama untuk menentukan apakah janin menderita sindroma Down atau tidak. Amniosentesis dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion melalui dinding perut ibu. Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik, kondisi janin, serta tingkat kematangannya.
Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bila calon ibu berusia di atas 35 tahun. Karena hamil di usia ini memiliki risiko cukup tinggi. Terutama untuk menentukan apakah janin menderita sindroma Down atau tidak. Amniosentesis dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion melalui dinding perut ibu. Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik, kondisi janin, serta tingkat kematangannya.
Tes ini dilakukan pada minggu ke-16 dan 18
kehamilan. Sel-sel dari cairan amnion ini kemudian dibiakkan di laboratorium.
Umumnya memerlukan waktu sekitar 24 sampai 35 hari untuk mengetahui dengan
jelas dan tuntas hasil biakan tersebut.
6.
Sampel darah janin atau cordosentesis
Sampel
darah janin yang diambil dari tali pusar. Langkah ini diambil jika cacat yang
disebabkan kromosom telah terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Biasanya dilakukan
setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Tes ini bisa mendeteksi kelainan
kromosom, kelainan metabolis, kelainan gen tunggal, infeksi seperti
toksoplasmosis atau rubela, juga kelainan pada darah (rhesus), serta problem
plasenta semisal kekurangan oksigen.
7.
Fetoskopi
Meski keuntungan tes ini bisa menemukan kemungkinan mengobati atau memperbaiki kelainan yang terdapat pada janin. Namun tes ini jarang digunakan karena risiko tindakan fetoskopi cukup tinggi. Sekitar 3 persen sampai 5 persen kemungkinan kehilangan janin. Dilakukan dengan menggunakan alat mirip teleskop kecil, lengkap dengan lampu dan lensa-lensa.
Dimasukkan melalui irisan kecil pada perut dan rahim ke dalam kantung amnion. Alat-alat ini mampu memotret janin. Tentu saja sebelumnya perut si ibu hamil diolesi antiseptik dan diberi anestesi lokal
Meski keuntungan tes ini bisa menemukan kemungkinan mengobati atau memperbaiki kelainan yang terdapat pada janin. Namun tes ini jarang digunakan karena risiko tindakan fetoskopi cukup tinggi. Sekitar 3 persen sampai 5 persen kemungkinan kehilangan janin. Dilakukan dengan menggunakan alat mirip teleskop kecil, lengkap dengan lampu dan lensa-lensa.
Dimasukkan melalui irisan kecil pada perut dan rahim ke dalam kantung amnion. Alat-alat ini mampu memotret janin. Tentu saja sebelumnya perut si ibu hamil diolesi antiseptik dan diberi anestesi lokal
8.
Biopsi kulit janin
Pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia. Biopsi kulit janin (FSB) dilakukan untuk mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang berasal dari keluarga, seperti epidermolysis bullosa lethalis (EBL). Kondisi ini menunjukkan lapisan kulit yang tidak merekat dengan pas satu sama lainnya sehingga menyebabkan panas yang sangat parah. Biasanya tes ini dilakukan setelah melewati usia kehamilan 15-22 minggu.
Pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia. Biopsi kulit janin (FSB) dilakukan untuk mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang berasal dari keluarga, seperti epidermolysis bullosa lethalis (EBL). Kondisi ini menunjukkan lapisan kulit yang tidak merekat dengan pas satu sama lainnya sehingga menyebabkan panas yang sangat parah. Biasanya tes ini dilakukan setelah melewati usia kehamilan 15-22 minggu.
3.6 Restorasi defek wajah
a. Keterbatasan
prostodontis
·
Material
yang tidak cukup tersedia
·
Adanya
jaringan dasaryang bergerak
·
Kesulitan
dalam melekatkan protesa yang luas/ besar
·
Kemampuan
penderita unuk menerima hasil akhir
b. Batas penerimaan pasien terhadap protesa wajah
·
Paling
tinggi (terbaik) protesa hidung total
·
Paling
rendah (terburuk) protesa muka tengah dan mata
·
Sedang
: protesa telinga
c. Syarat bahan yang digunakan untuk pembuatan protesa
wajah
1) Estetika
·
Tidak
menjadi perhatian
·
Dapat
beradaptasi dengan baik dengan detail yang halus
·
Warna,
tekstur, bentuk serupa dengan aslinya
2) Pembuatan
·
Bahan
mudah diproses dengan alat sederhana
·
Pada
saat polimerisasi bahan bersifat bertemperatur rendah
·
Bahan
dapat dengan arna intrinsik dan ekstrinsik
3) Sifat-sifat fisik
·
Bersifat
fleksibel pada jar.bergerak
·
Dimensi
stabil
·
Ringan
·
Kakeuatan
bag.tepi baik
·
Tidak
berubah karna perubahan temperaur
4) Sifat biologi dan kimia
·
Tahan
terhadap lingkungan
·
Tidak
bersifat toksik, alergi,karsiogenik
·
Dapat
bersatu dengan jar.hidup
·
Tahan
terhadap pewarnaan
·
Tidah
mudah terurai, min 6 bulan
3.4
Macam-macam bahan yang dapat
digunakan
1. Akrilik Resin
·
Keuntungan
a. Mudah dibersihkan
b. Warna stabil
c. Dapat dilakukan pewarnaan ekstrinsik
d. Tidak mudah pecah
e. Mudah dilakukan preparasi
·
Kerugian
a. Kaku
b. Termal konduktif
c. Tidak dapat dibuat duplicat
d. Konver tidak didapat
2. Akrilik Polimer
Sifat : lunak dan
elastik
·
Kerugian
a. Kakuatan tepi buruk
b. Mudah rusak
c. Warna budah berubah
d. Prosesing dan pewarnaan sulit
3. Polivinyl dan Kopolimer
Merupakan camburan
dari bahan polivinil choride yang bersifat keras, tidak berbau, dan tidak
berasa dengan plasticiser yang bersifat
prosesing yang baik.
Sifat : termoplastis
, temperatur tinggi, dan tahan samapai 6 bulan
·
Keuntungan
a. Fleksibel
b. Pewarnaan mudah
c. Hasil baik diawal bila dimanipulasi dengan baik
·
Kerugian
a. Terjadi berubahan warna dan pengerasan bagian tepi
b. Bag.tepi mudah
robek jika dibuat tipis
c. Mudah mengalami staining
d. Mudah berubah warna
e. Kurang translusen
f. Stabilitas dimensi buruk
g.
Poliurethane
Elastomer
Jenis
yang digunakan : EPHITANE-3
·
Keuntungan
a. Dapat dibuat elastis
b. Kekuatan tepi baik bahkan tipis sekalipun
c. Fleksibel
·
Kerugian
a. Sulit diproses
b. Warna tidah stabil b ia terkena sinar UV dan CO
c. Pewarnaan ekstrinsik mudah hilang
d. Tahan sampai
±6 bulan
e. Pelekatan dengan sifat adhesi sulit
4. Silikon
·
Kekurangan
a. Mudah robek
b. Pewarnaan sulit
c. Opak >menghasilkan protesa yang kurang hidup dan
berkesan dingin
Macam-macam silikon:
1)
HTV
(Heat Tmperatur Vulcanization)
Cara memperoses HTV adalah dengan pemanasan kering
vulkanisasi menggunakan oven dengan tempratur tinggi
·
Keuntungan
1. Stabilitas tempratur sangat baik
2. Warna stabil
3. Dapat dibuat duplikat
·
Kerugian
1. Estetik kurang
2. Kekuatan tepi kurang, diperlukan nylon agar kuat
3. Warna opak terkesan dingin
4. Pewarnaak instrinsik dan ekstrinsik sulit
5. Butuh mold silioane
2) Room Tempratur Vulcanized Silicone
Komposisi sama seperti HTV dengan tambahan vinil dan
hidrid yang mengandung silixoanes dan berpolimerisasi dengan asam katakis
kloplatinik, sistem vulkanizing bahan in adalah pada suhu kamar
Klasifikasi silikon:
1. Implant Grde
2. Medical Grade
3. Clean Grade
4. Industrial Grade
3.5
Macam-macam pewarnaan
A. Intrinsik
B. Ekstrinsik
C. Kombinasi
·
Penggunaan
dengan pewarnaan intrinsik hasil lebih baik tetapi prosesing sulit
3.6 Pewarnaan
·
Enamel
porcelain
·
Ceramics
·
Artlst’s
paint
·
Water
soluble dyes
·
Celluloid
paint
·
Photogragrahic
stains
·
Acrilic
resin stains
·
Food
coloring
·
Oil
colors
·
Dry-earth
pigments
·
Nylon
flockings
·
Comersial
cosmetics
·
Cermic
pigments
3.7 Penyebab terjadinya defek wajah
Cacat
Wajah / Cacat adalah cacat dalam pertumbuhan tengkorak dan tulang wajah . Ini
adalah kelainan bawaan ( hadir sejak lahir) dan dapat dikoreksi dengan operasi
rekonstruksi . Wajah Cacat / Cacat dapat Cacat Craniofacial ( mempengaruhi
tengkorak ) , maksilofasial Cacat ( mempengaruhi rahang atas ) dan Cacat
Dentofacial.
Penyebab trauma maksilofasial bervariasi, mencakup
kecelakaan lalu lintas, kekerasan fisik,terjatuh, olah raga dan trauma akibat
senjata api. Kecelakaan lalu lintas
adalah penyebab utama trauma maksilobasial yang dapat
membawa kematian dan kecacatan pada orang dewasa secara umum dibawah usia 50
tahun dan angka terbesar biasanya terjadi pada pria dengan batas usia 21-30
tahun
Bagi
pasien dengan kecelakaan lalu lintas yang fatal menjadi masalah karena harus
rawat inap di rumah sakit dengan cacat permanen yang dapat mengenai ribuan
orang per tahunnya. Berdasarkan studi yang dilakukan, 72% kematian oleh trauma
maksilofasial paling banyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas (automobile).9
Berikut
ini tabel etiologi trauma maksilofasial.
Tabel
1.
Etiologi trauma maksilofasial (Pedersen GW.
Buku ajar praktis bedah mulut. Alih bahasa, Purwanto, Basoeseno, Jakarta: 1987
: 222)
Penyebab
|
Persentase
(%)
|
Dewasa
|
|
Kecelakaan
lalu lintas
Penganiayaan
/ berkelahi
Olahraga
Jatuh
Lain-lain
|
40-45
10-15
5-10
5
5-10
|
Anak-anak
|
|
Kecelakaan
lalu lintas
Penganiayaan
/ berkelahi
Olahraga
(termasuk naik sepeda)
Jatuh
|
10-15
5-10
50-65
5-10
|
3.8 Klasifikasi
Trauma maksilofasial dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu trauma jaringan keras wajah dan
trauma jaringan lunak wajah. Trauma jaringan lunak biasanya disebabkan trauma
benda tajam, akibat pecahan kaca pada kecelakaan lalu lintas atau pisau dan
golok pada perkelahian
1.
trauma jaringan
lunak wajah
Luka
adalah kerusakan anatomi, diskontinuitas suatu jaringan oleh karena trauma dari
luar.11,10
Trauma
pada jaringan lunak wajah dapat diklasifikasikan berdasarkan: 3,10,11
1. Berdasarkan jenis
luka dan penyebab
a. Ekskoriasi
b. Luka sayat, luka
robek , luka bacok.
c. Luka bakar
d.
Luka tembak
2.
Berdasarkan ada atau tidaknya kehilangan jaringan
3.
Dikaitkan dengan unit estetik
.
2. trauma
jaringan keras wajah
Klasifikasi trauma pada jaringan keras wajah di lihat dari fraktur tulang yang terjadi dan dalam hal ini tidak ada klasifikasi yg definitif. Secara umum dilihat dari terminologinya ( pengistilahan ) :
I. Tipe fraktur
1.
Fraktur simpel
• Merupakan fraktur
sederhana, liniear yang tertutup misalnya pada kondilus, koronoideus, korpus
dan mandibula yang tidak bergigi.
• Fraktur tidak
mencapai bagian luar tulang atau rongga mulut. Termasuk greenstik fraktur
yaitu keadaan retak tulang, terutama pada anak dan jarang terjadi.
2. Fraktur kompoun
Fraktur
lebih luas dan terbuka atau berhubungan dengan jaringan lunak
• Biasanya pada
fraktur korpus mandibula yang mendukung gigi, dan hampir selalu tipe fraktur
kompoun meluas dari membran periodontal ke rongga mulut, bahkan beberapa luka
yang parah dapat meluas dengan sobekan pada kulit.
3. Fraktur komunisi
• Benturan langsung
terhadap mandibula dengan objek yang tajam seperti peluru yang mengakibatkan
tulang menjadi bagian bagian yang kecil atau remuk.
• Bisa terbatas atau
meluas, jadi sifatnya juga seperti fraktur kompoun dengan kerusakan tulang dan
jaringan lunak.
4. Fraktur patologis
• keadaan tulang
yang lemah oleh karena adanya penyakit penyakit tulang, seperti Osteomyelitis,
tumor ganas, kista yang besar dan penyakit tulang sistemis sehingga dapat
menyebabkan fraktur spontan.
3.9 Restorasi
defek wajah
Defek wajah terjadi karna banyak hal yaitu karna kecelakaan,
trauma , tumor / kangker dan juga arna bawaan lahir.
3.10. Prosedur
pembuatan protesa pada wajah
Penyebab dibutuhkannya pembuatan
restorasi wajah..
Karena : Cacat pada daerah muka akan merupakan gangguan estetika,
dan fungsi. Terutama gangguan estetika
akan mempengaruhi rasa percaya diri seseorang.
Pemulihan estetika
akan membantu meningkatkan
kembali rasa
percaya diri.
Selain untuk pembuatan prostesis maksilofasial model muka
yang dihasilkan dapat dipakai untuk keperluan lain.
Prostesis maksilofasial adalah restorasi atau penggantian bagian yang
cacat
pada
sistem stomatognatik pada struktur
bagian
muka
dengan suatu prostesi
a.Bahan cetak untuk pencetakan muka
Untuk pembuatan prostesis maksilofasial dapat digunakan beberapa
jenis bahan cetak yang dipakai di bidang kedokteran gigi. Secara umum dapat dibagi atas dua macam bahan cetak
1 Bahan cetak fleksibel
*Hidrokoloid Reversibel (Reversible Hydrocolloid)
Bahan ini bersifat
thermoplastis
dan dapat dipakai
beberapa
kali.
Untuk dapat dicetakan
harus
dipanaskan terlebih dahulu pada tempat pemanasan khusus
sampai cukup plastis. Karena perlu tempat khusus untuk pemanasan pemakaiannya kurang praktis.
Apabila terlalu panas
karena pemanasan tidak terkontrol akan
mengiritasi permukaan yang akan dicetak.
Selain itu pemakaian yang
berulang dianggap kurang kurang higienes.
Permukaan hasil cetakan lbersih, tajam, dan akurat. Daerah-daerah gerong
tercetak
dengan baik.
* Alginat (Irreversible Hydrocolloid)
Bahan
cetak alginat merupakan bahan cetak
yang
paling banyak dipakai di bidang kedokteran gigi.
Tersedia dalam bentuk
bubuk yang biila
dicampur dengan air akan terbentuk adonan cair (fluid sol) bersifat plasti
Silikon
Bahan cetak Silikon
dibandingkan bahan cetak
fleksibel lain akan menghasilkan model yang lebih akurat, dan pemakaiannya lebih mudah. Ada dua jenis
bahan cetak silikon
·
Polysiloxanes
Keuntungan bahan ini adalah: Waktu kerja (working time) 5-7 menit; Baunya
enak; Cukup ulet;
“Recovery” terhadap
deformasi sangat bagus;
Ada yang bersifat “hydrophobic” sehingga mengganggu bentuk model; Sebaiknya hasil cetakan dicor dalam 1 jam
·
Polyvinyl siloxanes
Bahan ini : Paling
akurat; Paling sedikit mengalami pengerutan polimerisasi; Distorsi sangat
rendah;
“Recovery”
deformasi cepat; Sangat
ulet; Waktu
kerja
3-5 menit; Ada yang hidrophilik dan yang hidrophobik; Masih dapat dicor sampai 1 miggu setelah pencetakan.
2.Bahan cetak kaku
·
Gips (Plaster of Paris)
Bahan cetak gips sudah lama digunakan di bidang kedokteran gigi.
Tersedia dalam bentuk
bubuk yang harus dicampur dengan air. Sebelum
mengeras adonan yang dihasilkan mempunyai daya alir (flow) yang tinggi.
Sifat
ini memungkinkan bahan cetak dapat mengalir ke tempat-tempat yang sempit sehingga hasil cetakan cukup
akurat.
Gips sebagai bahan
cetak
harus
dapat mengeras dengan cepat. Kekurangan dari bahan gips cetak
ialah karena bersifat kaku setelah mengeras, waktu melepaskan cetakan
dari
objek yang dicetak tidak dapat melewati gerong. Selain itu
pada oroses pengerasan timbul panas
yang mungkin dapat
mengganggu objek yang dicetak
·
Orthopedic Plaster Band
Bahan cetak ini adalah gips cetak yang sudah
ditaburkan pada kain
kasa seperti yang dipakai di bidang ortopedi.
Pemakaian untuk mencetak muka ialah orthopedic
band di potong-potong dalam ukuran kecil. Kemudian setiap potongan
kain kasa bertabur gips
cetak dicelupkan
pada air dan ditempelkan
pada muka, atau potongan-potongan kecil disusun dulu pada
muka, dan bila sudah tersusun dengan baik dibasahi dengan air.
*Kompon Cetak
Bahan kompon merupakan bahan yang bersifat plastis
bila dipanasi
(thermoplastic). Bila akan digunakan untuk mencetak
direndam dulu pada air panas agar bersifat
plastis. Setelah menjadi dingin akan kembali bersifat
kaku sehingga kurang baik untuk cetakan bagian gerong. Apabila kurang plastis akan
menekan jaringan waktu
dicetakan, sehingga
jaringan
lunak akan mengalami distorsi.
Bila dipanaskan dengan temperatur terlalu tinggi agar
lebih plastis, temperatur yang terlalu tinggi akan mengiritasi.
Pemilihan bahan cetak mana yang akan dipakai tergantung dari
hasil
model yang akan diperoleh.
Apabila ingin sangat akurat dipakai hidrokoloid reversibel atau plaster.
Apabila
ingin memperoleh detail yang baik dengan cepat
dipakai alginat atau silikon.
Untuk memperoleh bentuk
kontur secara umum
akan
tetapi
tidak
detail digunakan orthopedic plaster
bands,
atau
kompon cetak
|
·
bahan dan alat bantu:
-1
kg Alginat;
-2 kg gips;
-Lilin model;
-Lilin mainan/kapas;
-2 Rubberbowl
ukuran besar+spatel;
-Kuas;
-gliserin atau minyak;
-Air bersih 1 ember +
siuk;
-2 Kain lap;
-Pisau gips;
-paper clips;
-Kain penutup muka;
-2 slang
karet
seukuran lobang hidung, panjang ±10 cm;
-3 Kain handuk
ukuran sedang
Lihat
gambar di bawah ini
A.Pasien berbaring horizontal,di
tutup kain dengan bagian muka terbuka
B.Daerah yang akan di cetak di beri
boxing
c. Pencetakan:
1. Pasien diberi penjelasan apa yang akan
dilakukan; agar tetap bersika
tenang; mata
ditutup; sampai bahan cetak
mengeras
|
2. Posisi muka pasien horisontal / hampir
horisontal. Pasien berbaring di atas
dental chair atau pada meja dengan kepala diberi bantal.
3. Muka pasien dibersihkan dengan air
4. Alis, bulumata, kumis, atau janggut diolesi
sedikit dengan minyak
5.
Boxing dari karton/lilin model setinggi ± 2 cm dipasangkan sekeliling
bagian muka yang
akan dicetak, dan bagian
dasarnya yang masih terbuka ditutup dengan lilin mainan
atau dengan kapas
6. Buat
3
takaran adonan
pertama alginat
encer (bubuk:air =1:2), dan
segera dioleskan pada muka
di tempat-tempat
yang
sempit (sekitar mata, hidung. bibir).
7. Segera buat ½ kg adonan kedua
alginat encer (1½ :2), dan segera dituangkan
diatas muka sambil diratakan.
Ketebalan alginat ±½ cm.
8. Sebelum alginat mengeras tempelkan paper clips pada
permukaannya
9. Segera buat ½ kg adonan kedua
alginat encer (1½ :2), dan segera dituangkan
diatas muka sambil diratakan.
Ketebalan alginat ±½ cm
10.
Sebelum alginat mengeras
tempelkan paper clips pada permukaanny
11.
Tunggu sampai alginat mengeras
Apliksikan terlebih dahulu adonan encer bahan cetak di tempat- tempat sempit.
A= aplikasi
adonan encer alginat.
B=
pemasangan
paper clips.
C= aplikasi gips penyangga.
D= pencetakan lengkap
12. Buat adonan gips yang cukup tuangkan dan ratakan
13.
Apabila gips
sudah mengeras, pasien
diminta
untuk mengernyitkan muka agar lepas dari bahan cetak
14.
Keseluruhan unit cetakan dilepas dengan cara ditarik perlahan-lahan dengan hati-hati
15.
Periksa hasil cetakan negatif
16.
Cetakan negatif segera dicor dengan gips batu, dan ditunggu sampai mengeras
17. Pinggiran model muka dirapihk
BAB IV
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Protesa Maksilofasial ialah suatu
tiruan atau pengganti komponen atau organ di area maksila dan wajah. Perawatan
prostetik wajah masuk ke dalam lingkup kompetensi prostodontist. Beberapa jenis
protesa maksilofasial antara lain pembuatan protesa hidung, telinga, mata,
gigi, dlsb
Dalam pembuatan restorasi defek wajah
ada beberapa bahan yang dapat digunakan ,yaitu :
1.
Akrilik
resin
2.
Akrilik
polimer
3.
Polivinyil
dan koolimer
4.
Poliurenthane
elastomer
5.
Silokon
a) HTV
b) Room temprature vulcanized silicone
Adanya penyebab terjadinya defek pada wajah yaitu:
1. Kecelakaan
2. Trauma
3. Tumor / Kanker
4. Kongenital / Cacat Bawaan Lahir
DAFTAR
PUSTAKA
·
KTI
EVI MARTINA (2016)
·
Gunadi
·
Himawan, Sutisna.1973.Patologi.Jakarta:
Universitas Indonesia
8
|
DAFTAR
PUSTAKA
·
KTI
EVI MARTINA (2016)
·
Gunadi
·
Himawan, Sutisna.1973.Patologi.Jakarta:
Universitas Indonesia
MAKSILOFACIAL
Popular Posts
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksilofasial adalah cabang ilmu prostodonsia yang berhubungan dengan restorasi atau pen...
-
Ohayoo ^^ Selamat berjumpa kembali di blog ria chan ^^ pas banget nih ria chan lagi ng-posting tentang GO GREEN nih, ...
-
eps.1 [AoAwsubs] DS2 1 (480x272 x264 H10 AAC) [DB5478C0] - Indowebster.com Date upload: 6-Apr-2013 Size: 52.28 MB eps.2 maaf terjadi ke...
-
hallo minna san... sudah lama ya tak jumpa kali ini ria chan mau share tentang mannequin challenge apasih itu???? mannequin challeng...
-
hallo minna san... wah wah wah.. riachan mau share nih salah satu keseruaan richan sama temen-temen.. ya.. salah satunya main game. kali...
-
ohayou minna.. wow! cinta ada pandangan pertama! whyy richan??? yap.. thissong is very very good. yeah i am mean.. bener-bener ters...
-
okey. disini gw mau ngasih tahu kepada kalian tentang sampah. Pernahkah kita menghitung sudah berapa banyak sampah Rumah t...
-
[rawna] clannad - the motion picture (sub ido) - Indowebster.com Date upload: 21-Jun-2012 Size: 321.13 MB